PERAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA MEWUJUDKAN TENAGA PENDIDIK DI ERA MILLENIAL ATAU REVOLUSI 4.0
Oleh : Fadila
Pada
tanggal 17 Agustus 1945 setelah kemerdekaan Indonesia terjadilah perubahan
dalam bidang pendidikan. Perubahan ini bersifat mendasar yakni berupa
penyesuaian cita – cita bangsa serta Negara merdeka, maka dalam landasan
idiilnya bidang pendidikan ini mengalami perubahan, tujuan pendidikan, system
persekolahan, serta diberikannya kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk
belajar atau sekolah. Pada tanggal 25 November 1945 sesudah kemerdekaan
Republik Indonesia PGRI pun lahir, tapi namanya berbeda.
Pada
Abad 21 yaitu masa yang ditandai dengan
lahirnya era informasi. Dimana terjadinya perubahan cepat dalam berbagai bidang
kehidupan merupakan fenomena era baru dari peradaban manusia. Ilmu dan proses
transformasi informasi teknologi berkembang sangat pesat sedemikian rupa
sehingga mengakibatkan perubahan pola hidup manusia. Gelombang ketiga dari
peradaban dunia adalah era reformasi . Dimana era sebelumnya merupakan era
industri dan era pertanian.
Peran PGRI Dalam Mewujudkan Tenaga Pendidikan di Era Millenial
atau Masa Revolusi 4.0
Generasi
Millenial
Generasi millenial ini merupakan generasi Y
adalah sekelompok orang yang lahir setelah generasi X, yang lahir pada kisaran
tahun 1980-2000an. Berarti pada generasi millenial ini dimana umurnya berkisar
17-37 pada tahun ini. Pada generasi ini dimana banyak kemajuan dalam berbagai
bidang teknologi, seperti dalam pendidikan dimana peserta didik pada era
millenial ini banyak menggunakan teknologi seperti smartphone untuk memudahkan
dalam menyelesaikan tugasnya. Karakteristik era millenial ini dimana mereka ini
suka memegang kendali dan tidak mau terikat dalam jadwal.
Generasi millenial ini mempunyai tujuh sifat
dan prilaku menurut M Fatuhrohman:
1. Lebih
percaya informasi interaktif dari pada informasi searah
2. Millenial
lebih memilih smartphone dari pada televisi
3. Millenial
wajib mempunyai medsos
4. Millenial
kurang suka membaca
5. Millenial
lebih tahu teknilogi dibandingkan orang tua
6. Millenial
cenderung bekerja efektif
7. Millenial melakukan transaksi secara cashlees
Pada dunia pendidikan, generasi millenial ini
sangat berpengaruh, dimana mulai menurun drastis minat belajar peserta didik yang
serius. Karena adanya kecanduan teknologi yang disalah gunakan manfaatnya,
tidak hanya mencari informasi berkaitan tentang ilmu pengetahuan saja. Pada
generasi ini cenderung perilakunya bersifat praktis, Untuk menyikapi masalah
ini perlu dilakukan langkah-kangkah benar, agar tujuan dari Pendidikan Nasional
konsisten dengan mengikuti era millenial ini.
- Guru Harus Memiliki Kompetensi Abad 21
Untuk menciptakan peserta didik yang
memiliki keterampilan,wawasan,inovasi
pada abad 21 atau Era Millenial ini, guru harus
memiliki dan memahami kompetensi, ada 3 aspek
penting dalam kompetensi abad 21:
Tabel aspek
penting dalam kompetensi abad 21
- Guru Harus Mampu Melakukan Autentic Learning yang Inovatif
Sekolah merupakan
jendela dunia
bagi para peserta didik, tenaga pendidik harus memiliki kompetensi
pemberian dan pembelajaran yang
inovatif. Pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik harus mengarah pada pembelajaran yang joyfull and inovatif learning, yakni
pembelajaran perpaduan antara hands on and mind on, problem based leraning dan
project based learning. Dengan pengemasan pembelajaran yang joyfull and
inovatif learning akan menjadikan peserta didik lebih terlatih dan terasah
dalam semua kemampuannya, sehingga diharapkan lebih siap dalam menghadapi
perkembangan zaman. Selanjutnya,
Kementerian riset,teknologi dan pendidikan tinggi, member dorongan kepada tenaga pendidik untuk mempelajari
kemampuan dan keterampilan baru agar kompetitif di era digital yang berbasis
teknologi, tidak hanya sebagai sumber informasi
tetapi juga mendukung tugas-tugas guru.
- Mempersiapkan Guru Dalam Menghadapi Perkembangan Pendidikan Berbasis Teknologi pada Era Millenial
Untuk menghadapi
solusi permasalahan dalam dunia pendidikan, guru mempunyai tantangan dalam
kesiapan menghadapi teknologi. Guru sebagai tenaga pendidik mulai disibukan
untuk menyiapkan generasi yang mampu bertahan ddi Era Millenial atau Revolusi
4.0, dimana tanaga pendidik harus mampu mempersiapkan SDM yang memiliki sifat
resposive, adatif, dan handal dalam menghadapi perubahan yang akan datang.
Tantangan bagi tenaga pendidik dalam pemanfaatan teknologi dan kempampuan dalam
menggunakan teknologi agar bisa mengajarkan peserta didik sesuai dengan
perkembangan zaman. Pada ini peserta didik tidak hanya mampu dalam memanfaatkan
teknologi tetapi juga harus mampu berpikir kritis, literasi, solusi, komunikasi, kolaborasi, dan memiliki kualitas karakter
yang baik. berbagai macam metode pembelajaran yang di berikan tenaga pendidik dalam
mengoptimalkan seluruh kemampuan peserta didik dimana pembalajaran yang sesuai dengan
tahapan perkembangan anak, sehingga memberikan kesempatan pada siswa untuk
kreatif, memecahkan masalah, mengoptimalkan kemampuan literasi dan kolaborasi, numeracy,
dan berpikir kritis.
Perkembangan
teknologi dan informasi sangat mempengaruhi aktivitas sekolah sangat kuat, karena berbagai pengetahuan dan informasi
sangat mudah diakses oleh berbagai orang dengan kebutahannya masing-masing.
Dimana pada masa ini Pendidikan yang mengalami sebuah inovasi yang akan
menggantikan seluruh sistem lama dengan yang baru yang sangat hebat sehingga
peran guru selama ini sebagai penyedian ilmu pengetahuan dan pembelajaran di
sekolah sedikit bergeser karena perkembangan teknologi pada abad 21. Di masa depan, peran guru di ruang kelas akan semakin menantang dan
membutuhkan inovasi dan yang kreativitas sangat pesat. Keterbatasan pengusaan
teknologi menyebabkan kondisi dimana informasi yang jarang di update dan
dibiarkan begitu saja. Pengembangan infrastruktur dan Penyebaran informasi yang
tidak mendukung ini dapat memperlambat perkembangan karena adanya
ketertinggalan dalam bidang teknologi, dimana kompetensi guru dalam menghadapi
tantangan di era revolusi 4.0 dimana semakin kompleks terutama pada fenomena kekiniaan.
SIMPULAN
Peranan Persatuan Guru Republik Indonesia,
sebagai organisasi profesi guru yang ada di Indonesia, diharapkan lebih
proaktif dalam memperjuangkan nasib serta meningkatkan kualitas dan
profesionalisme guru dalam perkembanagn zaman yang disebut dengan Era
Millenial. Organisasi profesi ini diinginkan dapat menjadi media kekuatan untuk
mewujudkan tujuan profesi guru dan perbaikan hidup anggotanya. Organisasi PGRI
ini juga dituntut untuk menunjukkan citra sebagai penggerak dan tempat yang
menampung semua aspirasi profesionalisme guru. Diharapkan juga PGRI dapat
memfasilitasi dan memotivasi kepada para guru anggotanya untuk
terus menerus meningkatkan profesionalisme dan menambah wawasan keilmuan,
kualitas dan kualifikasinya di perkembangan selanjutnya atau Revolusi 4.0.
0 comments:
Post a comment